Kitab Ilmu
Bab Ke-1: Keutamaan Ilmu. Firman Allah, "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (al-Mujaadilah: 11), dan, "Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."('Thaahaa: 114)
(Saya berkata, "Dalam bab ini Imam Bukhari tidak membawakan satu hadits pun.")
Bab Ke-2:
Seseorang yang ditanya mengenai ilmu pengetahuan, sedangkan ia masih sibuk
berbicara. Kemudian ia menyelesaikan pembicaraannya, lalu menjawab orang yang
bertanya.
42. Abu Hurairah r.a. berkata, "Ketika Rasulullah saw. di suatu majelis sedang berbicara dengan suatu kaum, datanglah seorang kampung dan berkata, 'Kapankah kiamat itu?' Rasulullah terus berbicara, lalu sebagian kaum berkata, 'Beliau mendengar apa yang dikatakan olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya itu.' Dan sebagian dari mereka berkata, 'Beliau tidak mendengarnya.' Sehingga, ketika beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda, 'Di manakah gerangan orang yang bertanya tentang kiamat?' Ia berkata, 'Inilah saya, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Apabila amanat itu telah disia-siakan, maka nantikanlah kiamat.' Ia berkata, 'Bagaimana menyia-nyiakannya?' Beliau bersabda, 'Apabila perkara (urusan) diserahkan (pada satu riwayat disebutkan dengan: disandarkan 7/188) kepada selain ahlinya, maka nantikanlah kiamat."
Bab Ke-3: Orang yang Mengeraskan Suaranya mengenai Ilmu Pengetahuan
43. Abdullah bin
Amr r.a. berkata, "Nabi saw. tertinggal (dari kami 4/91) dalam suatu perjalanan
yang kami tempuh lalu beliau menyusul kami, dan kami telah terdesak oleh shalat
(pada satu riwayat disebutkan: shalat ashar). Kami berwudhu, dan ketika kami
sampai membasuh kaki, lalu beliau menyeru dengan suara yang keras, 'Celakalah
bagi tumit-tumit karena api neraka!' (Beliau mengucapkannya dua atau tiga
kali)."
Bab Ke-4: Perkataan perawi hadits dengan haddatsanaa 'telah berbicara kepada kami ... ' atau akhbaranaa 'telah memberitahukan kepada kami ... ' atau anba-anaa 'telah menginformasikan kepada kami ... '.
44. Al-Humaidi[1] berkata, "Menurut Ibnu Uyainah, perkataan haddatsanaa, akhbaranaa, anba-anaa, dan sami'tuu adalah sama (saja)."
13. Ibnu Mas'ud berkata, 'Telah berbicara kepada kami Rasulullah saw., sedang beliau adalah orang yang benar lagi dibenarkan."[2]
14. Syaqiq berkata,
"Dari Abdullah, ia berkata, 'Saya mendengarkan Nabi saw. suatu perkataan
...'"[3]
15. Hudzaifah
berkata, "Rasulullah saw. telah berbicara kepada kami dengan dua
hadits."[4]
16. Abul Aliyah
berkata, "Dari Ibnu Abbas dari Nabi saw mengenai apa yang beliau riwayatkan
(adalah) dari Tuhannya Azza wa Jalla."[5]
17. Anas berkata, "Dari Nabi saw., beliau meriwayatkannya dari Tuhanmu Azza wa Jalla."[6]
18. Abu Hurairah r.a. berkata, "Dari Nabi saw., beliau mcriwayatkannya dari Tuhannya Azza wa Jalla."[7]
(Saya berkata,
"Dalam hal ini dia [Imam Bukhari] meriwayatkan dengan isnadnya hadits Ibnu Umar
yang akan disebutkan pada [65 -At-Tafsir / 14 Surah / 2 - BAB])."
Bab Ke-5: Imam
Melontarkan Pertanyaan kepada Para Sahabatnya untuk Menguji Pengetahuan
Mereka
(Saya berkata,
"Mengenai hal ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya hadits Ibnu Umar
yang diisyaratkan di atas.")
Catatan
Kaki:
[1] Di dalam riwayat Karimah dan al-Ashili disebutkan,
"Al-Humaidi berkata, 'Demikian pula yang disebutkan oleh Abu Nu'aim dalam
Al-Mustakhraj. Maka riwayat ini muttashil.'"
[2] Ini adalah bagian dari hadits yang populer mengenai penciptaan janin, dan akan disebutkan secara maushul pada (60 -Ahaadiistul Anbiyaa' / 2 - BAB).
[3] Di-maushul-kan oleh penyusun dalam Al-Janaiz (2/69) dan At-Tafsir (5/153), tetapi tidak disebutkan secara eksplisit dari Abdullah Ibnu Mas'ud bahwa ia mendengar dari Nabi saw., berbeda dengan kesan yang diperoleh dari perkataan al-Hafizh di sini. Sesungguhnya yang me-maushul-kannya dengan menyebutkan ia mendengar itu adalah Imam Muslim dalam Al-Iman di dalam riwayatnya, dan akan disebutkan hadits ini pada (23 - Al-Janaiz / 1 - BAB) dengan izin Allah Ta'ala.
[4] Ini adalah bagian dari hadits yang diamushulkan oleh
penyusun dalam (81 - Ar-Riqaq / l4 - BAB).
[5] Ini adalah potongan dari sebuah hadits yang di-maushul-kan oleh penyusun pada (60-Ahaadiistul Anbiya' / 25 - BAB ).
[6] Di-maushul-kan oleh penyusun dalam (17 - At-Tauhid /
50- BAB ).
0 comments:
Post a Comment