Pernahkah
kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu, satu
bulan, satu tahun bahkan sepanjang usia kita?
Andaikan
saja kita bersedia menyediakan satu kotak kosong, lalu kita masukkan semua
dosa-dosa yang kita lakukan, kira-kira apa yang terjadi? Saya menduga kuat
bahwa kotak tersebut sudah tak berbentuk kotak lagi, karena tak mampu menaham
muatan dosa kita.
Bukankah
shalat kita masih "bolong-bolong"? Bukankah pernah kita tahan hak
orang miskin yang ada di harta kita? Bukankah pernah kita kobarkan rasa dengki
dan permusuhan kepada sesama muslim? Bukankah kita pernah melepitkan selembar
amplop agar urusan kita lancar? Bukankah pernah kita terima uang tak jelas
statusnya sehingga pendapatan kita berlipat ganda? Bukankah kita tak mau
menolong saudara kita yang dalam kesulitan walaupun kita sanggup menolongnya?
Daftar
ini akan menjadi sangat panjang......
Lalu,
apa yang harus kita lakukan?
قل
ياعبادي الذين أسرفوا على أنفسهم لا تقنطوا من رحمة الله إن الله يغفر الذنوب
جميعا إنه هو الغفور الرحيم
Allah
berfirman dalam Surat az-Zumar [39]: 53 "Katakanlah: "Hai
hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Indah
benar ayat ini, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun
tidak diikuti dengan kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita
untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah. Allah pun menjanjikan untuk
mengampuni dosa-dosa kita.
Karena
itu, kosongkanlah lagi kotak yang telah penuh tadi dengan taubat pada-Nya.Kita
kembalikan kotak itu seperti keadaan semula, kita kembalikan jiwa kita ke pada
jiwa yang fitri dan nazih.
Jika
anda mempunyai onta yang lengkap dengan segala perabotannya, lalu tiba-tiba
onta itu hilang. Bukankah anda sedih? Bagaimana kalau tiba-tiba onta itu datang
kembali berjalan menuju anda lengkap dengan segala perbekalannya? Bukankah Anda
akan bahagia? "Ketahuilah," kata Rasul, "Allah akan lebih senang
lagi melihat hamba-Nya yang berlumuran dosa berjalan kembali menuju-Nya!"
وَأَنِيْبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَاَسْلِمُوْا لَهُ, مِنْ
قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لاَ تُنْصَرُوْنَ
Allah
berfirman: "Dan kembalilahh kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong
(lagi)." (QS 39:54)
Seperti
onta yang sesat jalan dan mungkin telah tenggelam di dasar samudera, mengapa
kita tak berjalan kembali menuju Allah dan menangis di "kaki
kebesaran-Nya" mengakui kesalahan kita dan memohon ampunNya...
Wahai
Tuhan Yang Kasih Sayang-Nya lebih besar dari murka-Nya, Ampuni kami Ya Allah!
Nadirsyah
Hosen
0 comments:
Post a Comment