BAB
I
PENDAHULUAN
Puja
dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua, sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada beliau
nabi Muhammad SAW.
Kami
hanya dapat memohon dan meminta semoga dalam pembuatan karya tulis ini berjalan
dan terlaksana dengan baik dan mudah-mudahan dapat selesai sampai akhir
pembuatan karya tulis ini tanpa kesulitan.
Walau
karya tulis ini sudah diusahakan dengan cara dan metode yang maksimal, namun
tetap pada kesalahan dan kekurangan sesuai yang telah disabdakan oleh rasul
bahwa insan tempat salah dan dosa.
Untuk
itu penulis karya tulis ini mengharapkan saran, kritik, tegur sapa bagi para
pembaca jika menemukan kekurangan maupun kesalahan dalam penulisan karya tulis
ini. Mungkin dengan saran dan kritik itu dapat dibaca, untuk perbaikan karya
tulis ini dari pembaca yang budiman dan walaupun banyak terimakasih disampaikan
kepada mereka dari penulis.
A.
Latar
Belakang
Dalam
sejarah tradisi pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panjang, setua Islam
itu sendiri. Dalam perkembangannya, tradisi pendidikan Islam baik dari timur
tengah maupun di Indonesia telah mengalami masa-masa kemajuan dan kemunduran
yang banyak terkait dengan situasi dan kondisi politik, ekonomi, sosial budaya,
bahkan dengan ortodoksi Islam. Dalam perubahan zaman pendidikan Islam telah
memberikan berbagai respon pembaruan (Modernisasi)
B.
Penegasan
Judul
Sebelum
penulis menguraikan lebih lanjut mengenai apa-apa yang hendak penulis
sampaikan, terlebih dahulu perlu dikelaskan mengenai tentang pengertian
kata-kata yang terdapat dalam kalimat yang menjadi judul karya tulis ini, agar
pembaca dapat memahami segala apa-apa yang terkandung didalamnya secara
terperinci. Adapun pengertian kalimat judul karya tulis ini sebagai berikut :
Konsep
: Sesuatu yang tersimpan dan sudah
tertata
Pendidikan
: Mempelajari sesuatu yang tidak bisa
sehingga menjadi bisa
Dalam
: Kata penghubung antara dua
kata
Islam
: Agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada
kitab suci al-Qur’an.
BAB
II
TRADISI
DAN TATANAN MILENIUM BARU
A.
Modernisasi
Pendidikan Islam dan Epistomologi Ilmu
Gagasan
program modernisasi pendidikan Islam mempunyai akar-akarnya dalam gagasan
tentang “modernisme” pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dengan kebangkitan
gagasan dan program modernisme Islam. Kerangka dasar yang berada dibalik
“modernisme” Islam secara keseluruhan adalah bahwa “modernisme” pemikiran dan
kelembagaan Islam merupakan persyaratan bagi kebangkitan kaum muslim dimasa
modern. Karena itu pemikiran dan kelembagaan Islam termasuk pendidikan haruslah
dimodernisasi, sederhananya diperbarui sesuai dengan kerangka ”modernitas”.
Mempertahankan pemikiran kelembagaan Islam ”tradisional” hanya akan memperpanjang
nestapa ketidakberdayaan kaum muslim dalam berhadapan dengan kemajuan dunia
modern.
Modernisasi
di Indonesia lebih dikenal dengan istilah ”pembangunan” (development) ialah
proses multidimensial yang komlpeks. Pada satu segi pendidikan dipandang sebagai
suatu variabel modernisasi. Dalam konteks ini pendidikan merupakan persyaratan
dan kondisi yang mutlak bagi masyarakat utuk menjalankan program dan mencapai
tujuan-tujuan modernisasi atau pembangunan.
Lembaga
sosialisasi pendidikan adalah wahana bagi integrasi anak didik ke dalam
nilai-nilai kelompok atau nasional yang dominan. Adapun penyekolahan (schooling)
mempersiapkan mereka untuk menduduki posisi ekonomi tertentu dan karena itu, penyekolahan
harus membekali peserta didik dengan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan dan
profesi yang akan membuat mereka mampu memainkan peran dalam masyarakat.
B.
Pendidikan
Islam Dan Pengembangan SDM Dalam Era Globalisasi
Globalisasi
menurut makna eknivokal yang mengandung penafsiran atau pemaknaan dan analisis
yang berbeda.
Martin
Albrow (1990) misalnya, lebih suka mendefinisikan globalisasi sebagai proses
dimana masyarakat menjadi satu tatanan masyarakat dunia (global).
Gelombang
globalisasi itu tidaklah, muncul secara mendadak namun sebelumnya melewati
sebuah tahapan panjang. Seperti kata Alfin Toffik, dunia mengalami perubahan
dari waktu ke waktu, sebuah yang ditandai dengan perubahan pola kegiatan utama manusia dari
berburu dan bertualang.
Perubahan
besar-besaran pada era globlalisasi ini juga menyentuh pola eksistensi dan
peran informasi unsur-unsur penting dalam informasi.
1.
Komunikasi
dan pemrosesan data
2.
Penerbangan
dan angkasa luar
3.
Energi
alternatif dan dapat diperbarui
4.
Teknologi
biologi dan genetika
Informasi
pada era ini meluas keseluruhan dunia sehingga menciptakan globlalisasi
informasi. Media massa pun menciptakan keseragaman pemberitaan walaupun acara
peliputan. Sistem ini pada akhirnya cenderung dalam hal menentukan kejadian apa
yang dipandang yang diliput yang akan mempelajari masyarakat di negara lain.
C.
Pendidikan
Keagamaan, Pemberdayaan Dan Peran Serta Masyarakat
Peran
serta tidak menyebut prakarsa masyarakat muslim indonesia dalam pendidikan atau
perguruan keagamaan sangat signifikan dan bahkan sangat dominan sepanjang
sejarah pendidikan. Masyarakat muslim dalam skala yang tetap besar bukan hanya
berperan serta artinya ikut ”nimbrung” tetapi bahkan mengambil posisi kehidupan
dalam pendirian, pengembangan dan pemberdayaan pendidikan keagamaan.
1.
Kecenderungan
pertama adalah mulai berkembangnya hasrat dan keinginan dalam kalangan
masyarakat muslim untuk memberikan porsi lebih besar kepada pemerintah dalam
berbagai segi.
2.
Kecenderungan
kedua adalah terjadinya konsolidasi sumber-sumber daya dan dana dikalangan
masyarakat muslim sendiri untuk membangun perguruan Islam yang berkualitas (quality
education).
Menurut
saya masyarakat muslim di Indonesai sangat signifikan dan bahkan sangat dominan
dalam pendidikan.
BAB
III
ILMU
PENGETAHUAN DI ZAMAN MODERN
A.
Cara
Menemukan Kebenaran dalam Islam
Al-qur’an
diwahyukan Allah sebagai petunjuk (Huda) bagi manusia. Hal ini berarti
al-qur’an merupakan salah satu alat untuk mencapai kebenaran. Penjabaran isi
kebenaran yang bersumber dari pemberian Allah, jika menggunakan kerangka
filsafat disebut pola pikir deduktif. Dalam kontruksi berfikir demikian, ide
dasar yang tertuang dalam al-qur’an dipandang sebagai premis mayor yang
diharapkan dapat menolarkan kesimpulan-kesimpulan deduktif. Dengan demikian, cara
memperoleh kebenaran dalam Islam dapt dirumuskan sebagai berikut :
1.
Dimana
sikap beriman pada Al-Qur’an lengkap dengan isinya.
2.
Memahami
premis-premis dan kandungan kitab suci ini
3.
Menelorkan
pemikiran deduktif dan kandungan kebenaran baik dari Al-Qur’an, alam dan
manusia
4.
Membandingkan
dengan kenyataan faktual di alam semesta
5.
Akhirnya
dirumuskan sebuah teori ilmu pengetahuan.
Untuk
mencapai kebenaran, manusia telah dikaruniai Tuhan dengan lima lengkap alat
atau bahan sebagai berikut :
1.
Panca
Indra
2.
Naluri
3.
Akal
4.
Imajinasi
5.
Hidayah
Kebanaran
tentang isi Al-Qur’an sangatlah tidak diragukan.
B.
Pendekatan
yang beorientasi pada Perbaruan Ontologi dan Epistimologi
a. Pembaruan Ontologi atau Asumsi Dasar
Sebagian
besar literatur yang membahas hubungan antara agama (baca Islam) dengan ilmu
pengetahuan menekankan :
-
Pertama,
agama Islam dimulai dengan keyakinan, sementara ilmu pengetahuan dimulai dengan
keraguan
-
Kedua,
kebenaran ilmu bersifat relatif dan positif, sementara kebenaran agama bersifat
absolut atau mutlak.
-
Ketiga,
kebenaran ilmu diraih dengan eksperimental, sementara kebenaran agama dari
Allah SWT.
b. Metode Epistimologi yang ditawarkan
Menurut muslim
Apologetik :
1.
Kelompok
muslim apologetik
Kelompok
ini menganggap sains modern bersifat universal dan netral
2.
Kelompok
yang masih bekerja dengan sains modern namun berupaya mempelajari sejarah dan
filsafat ilmunya agar dapat menjaring elemen-elemen yang tak Islami.
3.
Kelompok
yang sangat percaya adanya sains Islam dan berusaha membangunnya.
Sikap
pandang kelompok ini dilatar belakangi oleh prinsipnya yang menganggap sains
kontemporer bukan sains Islami.
Metode epistimologi
yang ditawarkan menurut saya sangatlah bagus, karena mempelajari sains.
C.
Pendekatan
yang Berorientasi Asas Aksiologi
Pendekatana
ini mempertanyakan bagaimana dan untuk apa ilmu pengetahuan dan teknologi
dihasilkan. Langkah tersebut bisa melahirkan sebuah temuan atau wawasan baru
dalam hal referensi atau preferensi moral selama pengkajian dan penggunaan
sains di era modern.
a. Ilmu menjadi alat untuk mengabdi kepada Allah
Dalam
Islam, ilmu adalah satu Islam mengajarkan agar manusia mencari pengetahuan
tentang allah berupa perbuatan-perbuatannya yang termanifestasikan dalam ragam
fenomena alam semesta.
Apabila
diidentifikasi, ilmu dipandang bermanfaat atau memiliki nilai nyata kalau
mengidentifikasikan beberapa hal sebagai berikut :
1.
Dapat
meningkatkan pengetahuan seseorang akan Allah
2.
Dapat
membimbing orang lain
3.
Dapat
memecahkan problem masyarakat
b. Islam menjadi landasan etik pengembangan
sains
Dalam
perspektif sains bersifat sakral atau suci yang dicirikan beberapa hal :
1.
Menganggap
alam fisik sebagai makhluk yang diciptakan dan dipelihara tuhan
2.
Sains
senantiasa mencari kesatuan yang mendasari tatanan penciptaan
3.
Sains
mengakomodasi wahyu dan intuisi dan penalaran teoritis
4.
Sains
mengintegrasikan pengetahuan dengan nilai
Pengetahuan
dan teknologi dihasilkan agar bisa melahirkan temuan atau wawasan baru dalam
hal referensi atau preferensi moral.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
-
Cara
untuk menemukan / memperoleh kebenaran dalam Islam ?
Dimana
sikap beriman kepada Al-qur’an memahami premis-premis dan kandungan kitab suci
, menemukan pengertian deduktif dan kandungan kebenaran dalam al-qur’an.
-
Apakah
yang dimaksud degnan lembaga sosialaisasi pendidikan ?
Wahana
bagi intregrasi anak didik ke dalam nilai-nilai kelompok atau nasional yang
dominan.
-
Apakah
ilmu dalam Islam ?
Satu
Islam mengajarkan agar manusia mencari pengetahuan tentang Allah berupa
perbuatan-perbuatan yang termanifestasikan dalam ragam fenomena alam semesta.
B.
Saran-saran
Dari
karya tulis ini saya sampaikan beberapa saran yang dapat dikemukakan sehubungan
dengan konsep pendidikan dalam Islam sebagai berikut :
1.
Agar
kita semua tahu tentang pendidikan Islam
2.
Agar
kita mengetahui lebih lanjut tentang Islam
3.
Agar
semakin ditingkatkan dalam mempelajari,memahami ilmu pengetahuan
C.
Penutup
Dengan
memanjatkan puji syukur kepada Allah Swt tuhan semesta seraya mengucapkan
alhamdulillah berkat curahan rahmat dan pertolongannya karya tulis ini dapat
terselesaikan.
Akhir
kata dengan penuh kesadaran bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan karya
tulis ini.
Kepada
allah kami menyembah dan kepada Allah kami memohon pertolongan dan berserah
diri, mudah-mudahan Allah memberikan bimbingan dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Amin...
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Prof.
Dr. Azyumardi Azra. Pendidikan Islam, PT Logas wacana Ilmu
2.
Prof.
Dr. H. Abudin Nata.M.A., Kapita Selekta Pendidikan Islam
3.
W.J.S.
Poerwadarminta . Kamus Umum Bahasa Indonesia (2003)
0 comments:
Post a Comment